Anyway, saya akan berikan dua kesimpulan pada akhir tulisan ini yang merupakan hasil dari dua perbedaan. Sebelum Anda baca besar - besar ke dua kesimpulan tersebut, Maka jangan lewatkan paragraf demi paragraf dalam tulisan ini.
Disadari atau tidak hari valentine sudah mendunia, dimana moment ini dipahami sebagai hari kasih sayang dan hari untuk mencurahkan rasa cinta kepada orang yang ia kasihi. Namun tahukan kita bagaimana dan dari mana asal usul sejarah hari valentine itu sendiri? Yok kita lanjutkan.
Dari beberapa sumber (media informasi online situs web & social network) menceritakan bahwa Hari valentine merupaka hari penghormatan keagamaan terhadap peringatan meninggalnya seorang Pendeta karena memperjuangkan cinta, yang bernama Saint Valentine.
Ada banyak versi sejarah yang menceritakan tentang hari valentine yang bersumber dari berbagai versi. Namun dari sekian banyak sumber, hari valantine yang dirayakan setiap tanggal 14 februari itu adalah berawal dari festival Lupercalia yang dilaksanakan pada zaman kerajaan Romawi sekitar abat ke 3 dan pada akhirnya menjadi peringatan meninggalnya seorang Pendeta Saint Valentine.
Kebenaran ini dibenarkan dari beberapa informasi dari social network yang menyebutkan kebenaran ini tercatat dalam Ensiklopedia Amerika volume XIII/hal. 464, dan Ensiklopedia Amerika volume XXVII/hal. 860 .
Perayaan hari festival Lupercalia (13 s/d 18 februari) diawali dengan upacara persembahan untuk dewi cinta Juno Februata. Tepat pada tanggal 14 Februari di lakukan sebuah permainan yang melibatkan para pemuda dan pemudi di wilayah kerajaan Romawi pada saat itu.
Para pemuda akan mengundi nama - nama gadis dalam kota yang sudah ada di dalam kaca undian. Nama gadis yang mereka dapatkan, otomatis akan menjadi pasangan pemuda yang menarik undian selama setahun. kegiatan ini sebenarnya di lakukan untuk kesenangan dan juga sebagai objek hiburan bangsa romawi pada saat itu. Namun banyak juga para pasangan yang akhirnya jatuh cinta dan menikah sungguhan.
Sehari setelah itu, tepatnya pada tanggal 15 februari, para pemuda pengundi yang telah mendapatkan gadis yang diundi tadi akan melecut gadisnya dengan menggunakan kulit binatang. Lecutan ini di percaya akan meningkatkan kesuburan bagi para gadis pada masa romawi saat itu.
Para penguasa dan tokoh agama Romawi kemudia mengkombinasikan perayaan festival Lupercalia ini dengan nuansa Kristen Katolik yang telah menjadi agama kerajaan masa itu.
Saat Romawi mengalami peperangan pada masa kerajaan Kaisar Claudius II, sang raja memerintahkan para pria dan pemuda untuk ikut ke medan perang. Namun sayangnya perintah sang raja tidak didukung oleh rakyatnya, sehingga banyak pemuda yang berat meninggalkan kekasih dan keluarga mereka.
Sang raja Kaisar Claudius II yang dikenal amat kejam pada saat itu akhirnya membuat peraturan baru untuk membatalkan semua pertunangan dan pernikahan di Romawi. Peraturan sang raja lagi - lagi mendapat pertentangan keras dari berbagai pihak, salah satunya adalah pastor Valentine.
Pastor Valentine tidak mengindahkan peraturan sang raja, ia tetap menjalankan upacara pernikahan setiap pasangan yang datang kepadanya walau upacara pernikahan dilakukan secara tersembunyi. Akhirnya sang kaisar Claudius II mengetahuinya dan dengan marah ia memerintahkan untuk menangkap Valentine dan memenggal kepalanya.
Pastor Valentine pun mati setelah eksekusi tepat pada tanggal 14 Februari tahun 270 Masehi. Untuk mengenang kematiannya, nama Festival Lupercalia pun di ganti menjadi Festival Valentine. Momentum itu pun akhirnya berkembang menjadi moment penting bagi pasangan hampir di dunia.
Kusak Kusuk Hari Valentine di Indonesia.
Terlepas dari berbagai pandangan terhadap hari valentine, dan tanpa bermaksud menjelek - jelekan komunitas tertentu. Indonesia yang dominasi oleh kaum muslem masih goncang - gancing terhadap hari valantine. Di Indonesia, perayaan hari valantine lebih edentik dengan sex.Entah mengapa dan siapa mereka. Ironisnya hari valentine yang disebut sebagai hari kasih sayang itu, selalu tak bisa dilepaskan dari masalah syahwat. Seharusnya hari kasih sayang itu ada di setiap hari namun di sebagian kota Surabaya, hari valentine lebih indentik dengan umbar syahwat di tempat umum. (Sumber: www.merdeka.com 15/2/2013)
Yang paling menyedihkan, banyak pelajar mengorbankan moral untuk berbuat mesum pada demi hari valentine. (Sumber: www.merdeka.com 15/2/2013)
Pandangan Islam Terhadap Hari Valentine.
Dari beberapa sumber online, Agama islam memiliki pandangan yang berbeda terhadap masalah ini. Jika valantine di artikan dengan hari kasih sayang, Islam berpendangan bahwa hari kasih sayang dengan orang tua, anak, istri, kerabat, dan sebagainya, semestinya ada di setiap hari dan selama akhir hayat. Bukan 1 hari atau 1 tahun yang seperti dikisahkan dalam festival Lupercalia.Agama Islam memandang hari valentin dengan perbedaan akidah pada perayaan hari kematian pastor Valentine yang seharunya tidak dirayakan oleh kaum muslem. Atas dasar ini Islam berpandangan sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW;
Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum maka dia termasuk dari kaum itu
Dari urayan singkat diatas, berikut dua kesimpulan yang saya janjikan untuk Anda tanpa bermaksud untuk menyinggung, menghina dan black campaign lainnya:
- Valentine day memiliki dasar yang kuat untuk menjadi alasan mengapa kaum kristiani meraya hari valentine.
- Hari valentine tidak memiliki dasar dan alasan bagi kaum muslem untuk merayakan hari valentine. Merayakan hari valentine bagi seorang muslem/ muslimin adalah pertaruhan akidah dan kufur. Terlepas Anda berpendapat ini ortodok atau kampungan. So, what do you think? .
Berlanggan dan Artikel menarik lainnya
Dengan berlangganan artikel, anda akan menerima kiriman artikel GRATIS ke email anda
setiap ada artikel baru
yang diterbitkan di blog ini.
setiap ada artikel baru
yang diterbitkan di blog ini.
{ 0 komentar }
Posting Komentar
Komentar Anda sangat membantu kami untuk lebih baik.
Komentar yang mengandung SPAM, SARA & Pornografi tidak akan kami publish.
Terimakasih atas Pay Attentionnya